PropertiLaunch.com, Jakarta- Sebuah proyek properti sedang dibangun di kawasan daerah Circular Quay, tepi panti Sydney, Australia Properti terdiri dari dua menara. Satu menara dengn ketinggian 28 lantai ini difungsikan sebagai hotel bintang lima. Sementara lainnya dengan ketinggian 59 lantai akan dijadikan apartemne mewah. Proyek properti ini diberi nama Wanda One Sydney. Sesuai dengan nama pengembangnya, Wanda Group yang merupakan konglomerat dengan basis di Dalian, Tiongkok.
Unit penthouse Wanda One akan dijual dengan harga Rp 60 juta dolar Australia atu sekitar Rp 622 miliar. Proyek properti ini disebut sebagai sebagai kawasan properti dengan harga paling mahal yang pernah ada di Sydney. Tetapi sayangnya baik pemasar atau juga pihak proyek masih merahasiakan ukuran unit termahal tersebut. Unit dua kamar dengan harga Rp 5,5 juta dolar Australia atau sekitar Rp 57 miliar. Target pasar properti ini adalah bagi mereka yang masuk dalam golongan the ultra high worth yaitu yang mempunyai kekayaan pribadi minimal adalah 3 juta dolar AS.
Proyek properti ini akan menempatkan kawasan Sdyney satu kelompok dengan London, Inggris dan juga New York, AS dari sisi harga properti. Selain warga lokal, pihak Wanda Group juga membidik target warna Hong Kong dan Tiongkok yang juga dikenal selama ini suka belanja properti di London dan Australia.
Meski pembangunan proyek properti mewah ini dapat dikatakan juga kontroversi sebab pemerintah Tiongkok sedang meneliti kondisi keuangan pengembang properti kakap tersebut. Bahkan group konglomerat dari Tiongkok tersebut dipaksa untuk bisa melepas portofolionya, menyusul dari makin membengkaknya utang mereka.
Group properti ini juga ditekan untuk membatalkan transaksinya atas pembelian proyek properti Nine Elms Square di London menyusul dari kebijakan pemerintah Tiongkok yang juga membatasi investasi konglomerat ke luar negeri.
Rekor harga tertinggi apartemen di Sydney selama ini dipegang unit penthouse di Opera Residences Development yang mempunyai lokasi di daerah pelabuhan Sydney. Tetapi harganya hanya 26 juta dolar Australia atau sekitar Rp 269,5 miliar. Harganya setengah dari harga yang ditawarkan Wanda One. Pasar properti di kota terbesar di Australia ini, belakangan juga memperlihatkan pendinginan.
Menurut data Corelogic, harga rumah dalam dua bulan terakhir juga mengalami penurunan. Hal ini seiring dengan kebijakan pemerintah negara Australia yang membatasi pasar asing untuk membeli proyek properti baru di Australia. Melihat dari tingginya minat pembeli asing yang membuat harga rumah terus mengalami peningkata sampai menempatkan kota ini di posisi kedua dengan harga rumah paling mahal di dunia. Soal keterjangkauan warga lokal atas harga rumah ini juga menjadi isu politik besar.