PropertiLaunch.com, Jakarta- Ada beberapa faktor yang menjadi kunci keberhasilan pengembangan proyek properti yaitu seperti dari mulai lokasi, harga dan juga akses serta konsep yang menarik. Mempunyai satu atau juga dua syarat tersebut terkadang juga bisa memberikan garansi keberhasilan untuk sebuah proyek. Apalagi jika keempat syarat tersebut juga telah terpenuhi semuanya maka sukses besar ada di genggaman. Hal ini juga yang terlihat pada proyek Serpong Garden Apartmen di daerah Cisauk, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Apartemen yang dikembangkan oleh pengembang properti PT Hutama Anugrah Propertindo yang merupakan perusahaan patungan yang dibentuk oleh perusahaan PT Harapan Inti Persada Indah (HIPI) dan juga karya Cipta Group (KCG). Lokasinya adalah di perumahan Serpong Garden, Cisauk. HIPI adalah merupakan pengembang Serpong Garden dengan area luas 45 ha. Letaknya juga dekat dengan kawasan BSD City serta beberapa ratus meter dari kawasan Edu Town yang merupakan sebuah kawasan pusat pendidikan yang dikembangkan oleh BSD.
Di perusahaan kongsi tersebut, HIPI Menguasai saham sebesar 55 persen, sisanya adalah KCG. Pengebangan apartemen tersebut adalah karena stok lahan Serpong Garden telah hampir habis dan rumah yang dipasarkan adalah tinggal tersisa 300 unit dengan harga mulai dari Rp 600 juta.
Kawasan Serpong Garden Apartment (Segar) dikembangkan di area dengan luas 2,7 ha yang mencakup adalah empat menara dengan ketinggian 26 lantai.
Lokasinya adalah 300 meter dari arah lokasi Stasiun Cisauk yang juga dilalui oleh kereta komuter Tanah Abang-Parung Panjang. Melihat dari kedekatannya dengan stasiun tersebut juga dikembangkan sebagai kawasan tempat hunian yang mengandalkan jaring sistem transportasi umum atau transit oriented development (TOD). Konsep jaring sistem transportasi umum bisa menjadi salah satu solusi problem mengatasi masalah kemacetan yang ada di Jakarta dan juga sekitarnya (Jabodetabek).
Lokasinya adalah 300 meter dari arah lokasi Stasiun Cisauk yang juga dilalui oleh kereta komuter Tanah Abang-Parung Panjang. Melihat dari kedekatannya dengan stasiun tersebut juga dikembangkan sebagai kawasan tempat hunian yang mengandalkan jaring sistem transportasi umum atau transit oriented development (TOD). Konsep jaring sistem transportasi umum bisa menjadi salah satu solusi problem mengatasi masalah kemacetan yang ada di Jakarta dan juga sekitarnya (Jabodetabek).
Warga juga tidak perlu lagi membawa kendaraan pribadi saat pergi ke kantor, tetapi cukup dengan berjalan kaki atau bisa dengan membawa kendaraan ke stasiun dan kemudian bisa disambung dengan kereta. Ongkosnya juga cepat, murah dan juga nyaman. Jadi juga jangan heran bila saat kondisi properti sedang lesu tetapi penjualan apartemen ini fenomenal. Tower pertama Cattleya sebanyak 1.570 unit yang telah diluncurkan sejak tanggal 15 Januari yang lalu telah terjual sebanyak 1.200 unit. Sampai dengan saat ini penjualannya juga telah hampir selesai (sold out). Untuk unit huniannya adalah terdiri dari tipe studio (20m2) dan 2 kamar (33m2) yang dijual dengan harga Rp 230 juta (Rp 11,5 juta/m2).
Untuk bisa mendukung konsep TOD juga nantinya akan dibangun fasilitas sky bridge yang juga bisa berfungsi untuk tempat komersial berupa kios. Nantinya jembatan tersebut juga akan menghubungkan secara langsung apartemen dengan fasilitas stasiun Cisauk.
Menurut rencana Tower Cattleya akan dibangun pada bulan Juli 2017. Target serah terimanya adalah pada akhir tahun 2019. Menyusul tower Cattleya pada bulan Februari tersebut nantinya akan diluncurkan menara kedua Bellarosa. Jumlah lantai mencapai 27 lantai tetapi unitnya lebih sedikit yaitu 763 unit. Ukuran dan tipe unitnya juga sama yaitu tipe studio dan 2 kamar. Harganya lebih mahal dari tower sebelumnya yaitu Rp 12 juta – Rp 13 jta/m2. Tower kedua tersebut dirancang agak berbeda dengan yang sebelumnya yaitu dengan nuansa Jepang.
Sebagai contoh adalah dengan adanya fitur air, taman serta pepohonan khas dari Jepang. Konsep tersebut juga bisa menangkap peluang pasar yang ada sebab di sekitar kawasan Serpong juga banyak orang Jepang yang tinggal. Hal ini juga melihat dari lokasi yang dekat dengan fasilitas AEON Mall.
Pengembang juga cukp optimis untuk tower kedua akan bisa mendapatkan respons yang positif. Hal ini adalah karena harga rumah termurah yang ada di sekitarnya sudah mencapai angka Rp 600 juta. Harga yang ditawarkan juga lebih murah bila dibandingkan dengan apartemen di sekitarnya. Karena hal tersebut juga, apartemen ini bisa menjadi solusi para pekerja muda untuk bisa mempunyai kawasan hunian strategis dengan harga yang juga terjangkau. Fasilitasnya lengkap serta bisa ditempuh hanya dalam beberapa menit. Lokasi yang cukup dekat dengan Mall, Rumah Sakit, Sekolah, Kuliner, Kampus serta tempat fasilias komersial. Proyek dengan nilai investasi Rp 2 triliun tersebut menurut rencana akan selesai dalam jangka waktu 5 tahun. Saat serah terima nanti di perkirakan harga meningkat mencapai 75%.
