PropertiLaunch.com, Jakarta – Pengembang proyek kawasan perumahan terpadu Lavon di Cikupa, Tangerang Banten melakukan inovasi dalam pengembangan kawasan hunian urban. Untuk bisa tentunya menyisati tanah dengan harga semakin mahal, developer dari Singapura tersebut mencoba mengembangkan kawasan hunian dengan konsep double decker.
Rumah mempunyai dua level jalan (double decker), sementara lantai atas menjadi koridor untuk private garden, ada juga area bermain dan interaksi warga, serta lantai bawah khusus untuk kendaraan bermotor. Ada juga pemisahan level jalan tersebut membuat hunian lebih nyaman dan juga anak-anak bisa bermain dengan aman di halaman rumah.
Konsep rumah tersebut umumnya dibangun di kavling kecil dengan bangunan yang cukup luas. Rumah terdiri dari 2,5 lantai, sementara di lantai bawah terdapat semi basement untuk tempat carport dan area servis. Untuk tata ruang juga dirancang kompak serta optimal. Konsep double decker sudah dikembangkan oleh developer Sinar Mas Land di kawasan kota baru BSD City dengan luas 6.000 ha, Serpong Tangerang, Jaya Group di kawasan Ancol, Jakarta Utara dan juga Synthesis Development di Oase Tomang, Jakarta Barat. Bedanya di Lavon rumah dibangun lebih banyak.
Untuk rumah double decker tersebut dibangun di klaster Park Home Lavon II dengan luas 73 ha. Sementara di Lavon tahap I dengan luas 60 ha yang rumahnya sudah terjual lebih dari 1.000 unit rumah. Konsep rumah dua lantai konvensional. Rumah yang akan dibangun di klaster Park Home adalah sebanyak 400 unit.
Ada tiga tipe unit rumah yang dipasarakan yaitu adalah ukuran 124/54, 150/63 dan 166/72. Untuk tipe paling kecil dilengkapi dengan tiga kamar plus satu kamar pembangun (3+1). Harga adalah mulai dari Rp 1,3 miliar perunit.
Menurut dari developer, selain bisa diakses dari dalam unit rumah, di tempat publik, akan juga disediakan tangga dan juga lift untuk mengakses taman di lantai atas. Untuk lift kami sediakan untuk mengakses taman di lantai atas. Lift juga kami sediakan untuk mobilitas orang tua dan diabilitas dari atas ke bawah dan sebaliknya.
Konsep perumahan tersebut diklaim pengembang membuat kawasan perumahan tidak polutif dan tentunya lebih nyaman. Kawasan terbukanya juga besar yaitu mencapai 50 persen, 35 persen di antaranya adalah untuk area terbuka hijau (RTH), sisa adalah untuk infrastruktur. Lantai basement dilengkapi dengan taman dan pepohonan.
Untuk desain rumah juga mengusung konsep Britania Style dengan tata ruang kompak serta fungsional. Lantai satu diisi satu kamar, ruang keluarga dan juga toilet. Dapur menggunakan konsep close kitchen dengan sistem pintu geser yang dilengkapi dengan ventilasi langsung ke bagian void. Sistem close kitchen tersebut bisa mencegah asap masuk ke dalam ruang makan atau keluarga dan langsung keluar melalui void.
Area tangga dirancang juga agar tidak terlihat dari ruang keluarga. Di kompleks area ini juga ada tiga bukaan kaca lebar sehingga pencayahayaan alami di siang hari akan lebih optimal. Untuk tipe ukuran 124/54 di lantai dua unit kamar dengan satu kamar mandi (sharing bathroom). Selain itu di kamar utama ada juga walk- in close atau wardrobe. Di dua tipe lainnya, di lantai dua ada tiga kamar. Sementara basement dimanfaatkan untuk kamar pembantu, ruang cuci dan jemur di tempatkan di bagian void.
