PropertiLaunch.com, Jakarta- Developer PT PP Properti Tbk semakin percaya diri bisnis properti di tahun ini akan membaik melihat dari adanya kebijakan Bank Indonesia yang melakukan relaksasi aturan kredit properti. Meihat juga di semester I tahun 2018, perusahaan juga telah mencatatkan marketing sales atau pra penjualan yaitu sebesar 2,1 triliun.
Performa marketing sales PPRO juga terlihat cukup bagus dan didukung oleh strategis penjualan yang dilakukan perusahaan lewat kemtraan dengan investor yaitu melakukan penjualan borongan ataau bulk sales.
Di bulan Mei tahun 2018 yang lalu, PPRO juga telah meneken kesepakatan penjualan bulk sales dengan nilai Rp 2,1 triliun. Perusahaan juga telah berhasil menjual tiga tower apartemen di Surabaya kepada PT Arvada Investama yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan properti. Ketiga tower tersebut adalah Grand Shamaya Tower 2, Grand Dharmahusada tower 2 dan Grand Sungkono Tower 4.
Perusahaan PT Arvada Investama adalah merupakan sebuah perusahaan penanaman modal asing (PMA) dari perusahaan Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dan budget Petroleum.
Ketiga tower apartemen tersebut dijual dan tersebar di tiga titik kota yaitu adalah Surabaya Pusat, Surabaya Timur dan juga Surabaya Barat.
Pembangunan sarana serta pra sarana infrastruktur juga terus diusahakan oleh pemerintah kota Surabaya yaitu seperti misalnya adalah pembangunan jalan tol antar kota, serta menuntaskan pembangunan frontage road dan juga tentunya juga perencanaan MRT (Mass Rapid Transit). PPRO juga melihat dengan beberapa hal tersebut membut kota ini menjadi tempat yang tepat bagi investor untuk bis melakukan penanaman modal.
Selain penjualan ke perusahaan Arvada Investama, PP properti juga sedang menjajaki transaksi penjualan borongan yaitu ke investor lain. Pertama adalah membangun perumahan untuk karyawan Antam di Tangerang Selatan dengan nilai Rp 150 miliar. Kedua adalah penjualan apartemen Begawan Tower 2 dengan nilai Rp 250 miliar ke PT Dipa Karya Sejahtera dan terakhir adalah proyek Lamozi Tower 1 di Margonda dengan nilai Rp 250 miliar ke PT Samander Bisnis Nusantara.
Semeter II ini, PPRO juga mempunyai rencana merilis proyek baru yaitu di kota Surabaya, proyek kedua di Margonda, apartemen di Aerocity Kertajati, dan juga apartemen Little Tokyo di Jababeka.