PropertiLaunch.com, Jakarta- Di Negara Indonesia, sudah hal yang normal, orang membeli properti seperti misalnya apartemen yang masih berupa gambar. Meski masih berupa gambar. Umumnya, pengembang sudah mulai membuka penjualan bersamaan yaitu dengan proses persiapan proyek termasuk legalitas dan perijinan yang biasanya disebut dengan soft launching.
Melihat juga tentunya adalah harga produk properti saat soft launching bisa saja lebih murah dibandingkan dengan nanti saat mulai dibangun. Meski juga ada beberapa resiko yang juga perlu dilihat yaitu seperti misalnya adalah dibangun terlambat atau saat diserahterimakan spek dan fasilitas tidak sesuai dengan janji developer semula.
Keuntungan lain membeli produk properti di awal, lanjutnya adalah konsumen bisa memilih unit dengan lebih leluasa menurut posisi dan letak yang juga diinginkan. Biasanya pengembang juga akan memberikan gimmick seperti misalnya adalah kemudahan pembayaran seperti uang muka ringan, DP yang dapat diangsur, dan juga lainnya.
Adajuga di balik setiap potensi keuntungan tentu ada juga potensi resiko yaitu seperti misalnya adalah bukti pembelian hanya dengan surat pemesanan dan kwitansi pembayaran yang disusul dengan perjanjian di bawah tangan yaitu antara konsumen dan pengembang alias PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli). Untuk meminimalisir resiko lazimnya orang yang membeli properti dikembangkan oleh developer sudah dikenal baik reputasinya.
Apartemen Cluny Residence yang belum resmi diluncurkan menawarkan unit apartemen tipe 1 kamar tidur – 3 kamar tidur ukuran 55 m2 – 160 m2 sampai dengan penthouse dengan harga mulai dari Rp 1 miliar per unit. Ada kemudahan cara pembayaran yang ditawrakan yaitu antara lain DP 10 persen dapat dicicil satu tahun atau cara bayar tunai bertahap berjenjang atau baloon payment dengan DP lima persen, kemudian 60 persen dicicil selama empat tahun dan sisanya 35 persen dilunasi langsung atau dengan KPA dari bank.