Pengembang Sinarmas Land Melansir Program Price Lock

Price Lock Sinarmas Land


PropertiLaunch.com, Jakarta- Setelah program Price Amnesty sepanjang triwulan terakhir tahun 2016 yang memberikan diskon 10%-20% kepada konsmen untuk pembelian produk properti di proyeknya di seluruh Indonesia, Pengembang SML (Sinar Mas Land) kembali melansir program promo dengan tajuk “Price Lock” sepanjang tanggal 3 Oktober 2017 – 31 Desember 2017.

Promo berlaku untuk pembelian properti hunian rumah dan apartemen serta properti komersial di puluhan proyek SML yang ada di kawasan megapolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Balikpapan, Surabaya, Batam dan kota lainnya.

Di antara proyek properti tersebut adalah seperti BSD City, kota Wisata, Deltamas, Nava Park, The Elements, Grand City dan juga Pesona Wisata Balikpapan, tempat Wisata Bukit Mas dan Klaska Residence Surabaya, Nuvasa Bay Batam dan properti lainnya.

Untuk pembelian bisa tunai, tunai bertahap atau dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah atau Apartemen) (KPA). Untuk pembelian dengan KPR/KPA, pengembang Sinarmas Land bekerjasama dengan delapan bank yaitu bank Mandiri, BCA, BNI, BTN, BRI, CIMB Niaga, Bank Permata dan Maybank Indonesia. Penandantangan kerja sama tersebut sudah dilakukan akhir bulan September yang lalu.

Dalam program “Price Lock”, konsumen cukup hanya membayar uang muka 15 persen untuk setiap pembelian unit yang dapat dicicil 6 kali – 24 kali tergantung kapan melakukan pembelian (makin cepat pembelian dilakukan, maka makin panjang masa mencicil DP tersebut). Setelahnya cuti membayar sampai akhir tahun 2019. Konsumen baru akan melunasi sisanya 85 persen di bulan Januari 2020. Jika konsumen melunasi sebelum bulan Januari 2020, maka dapat tambahan diskon lima persen.

Khusus untuk properti yang ready stock (unit sudah siap dan siap huni), pengembang SML akan memberikan diskon harga 10 persen  -  20 persen (tergantung waktu pembelian) dari harga jual jika dibeli secara tunai atau dengan KPR ekspres. 

Pengembang SML melansir program Price Lock karena percaya siklus pasar properti akan kembali naik sampai dengan tahun 2019, menyusul situasi politik yang juga stabil dan akan mencapai puncaknya di tahun 2020.

Comments