PropertiLaunch.com, Jakarta- Pengembang Jababeka melalui anak usahanya yaitu PT Grahabuana Cikarang secara resmi menekan kerjasama dengan perusahaan Creed Group dari Jepang dalam pengembangan lahan hunian dan juga komersial dengan luas 3,7 ha.
Dengan kerjasama tersebut keduanya juga sepakat untuk bisa membentuk perusahaan patungan untuk pengembangan apartemen kelas atas dengan konsep golf. Proyek apartemen ini adalah Jababeka Signature Golf Apartemen yang dirilis pada tahun ini. Pengembang PT Grahabuana Cikarang akan memegang persentase 60 persen dari porsi kepemmilikan proyek dan sisanya dipegang oleh mitra.
Kerjasama dengan sinergi Jababeka dengan Creed Group yaitu adalah meliputi pengembangan desain eksterior dan interior, serta tentunya kualitas kontrol pembangunan dan pengelolaan gedung.
Nantinya diharapkan perusahaan mitra akan bisa membawa nilai budaya Jepang yang juga selalu mengedepankan kualitas untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen di lokasi kawasan Jababeka.
Melihat juga sampai dengan saat ini kawasan Jababeka mempunyai kompetensi positif di bidang pengembangan kota mandiri dengan populasi mencapai 1,2 juta jiwa dengan lebih dari 700.000 pekerja, 10.000 ekspatriat serta tentunya menjadi tempat bisnis bagi 1.650 perusahaan dari 30 negara.
Ada juga perencanaan infrastruktur oleh pemerintah yang juga akan mempermudah akses menuju lokasi kawasan Jababeka. Antara lain yaitu adalah pembukaan akses tol baru di Cikarang yang akan terhubung langsung ke kawasan industri Jababeka, serta adanya pembangunan stasiun KRL Cikarang, ada juga rencana jalur MRT dari Balaraja sampai Cikarang, rencana perpanjangan jalur LRT sampai ke Cikarang dan juga adanya pembangunan jalan tol layang.
Sebagai tambahan informasi Creed Group adalah merupakan perusahaan investasi di bidang properti yang telah mapan di Jepang. Portofolio Creed Group adalah mencakup untuk pembiayaan real estate, pengembangan properti dan juga pengelolaan properti serta pengelolaan aset.
Perusahaan Creed Group telah berinvestasi di industri properti yang sedang berkembang di negara Malaysia, Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Bangladesh sejak tahun 2012 dengan nilai investasi adalah mencapai angka US$ 340 juta pada akhir tahun 2015.
