Beberapa Contoh Mega Proyek Properti dari Developer Tiongkok China

Capital Cairo

PropertiLaunch.com, Jakarta- Sejak dalam satu dekade terakhir ini banyak penduduk kaya Cina Tiongkok yang menanamkan uangnya di berbagai negara.  Tidak hanya investor perorangan saja tetapi juga ada perusahaan pengembangnya. Yang dikembangkan adalah mulai dari apartemen, serta ada proyek multifungsi (mixed use development), sampai dengan kawasan kota baru dengan investasi puluhan sampai dengan ratusan triliun rupiah. Khusus untuk daerah Indonsia yaitu di megapolitan Jabodetabek, developer juga akan mengembangkan Lavon Swan City, Damoci, Jakarta Star Living dan juga proyek properti lainnya sampai dengan investasi hingga puluhan triliun rupiah. Di negara lain investasi lebih besar lagi.

Kawasan Europa City (Perancis)
Salah satu contohnya adalah Europa City dengan luas 79,9 ha di negara Perancis dengan nilai investasi adalah mencapai USD$ 3,4 miliar atau sekitar Rp 45,3 triliun rupiah. Kawasan ini dibangun oleh konglomerat Auchan Holding SA dan Dalian Wanda Group Co yang merupakan perusahaan pengembang milik Wang Jianlin.

Proyek multifungsi yang mulai di tahun lalu tersebut mempunyai lokasi adalah berada di kawasan pedesaan Triangle de Gonesse, bagian utara Perancis. Proyek tersebut dirancang oleh biro arsitek dari Denmark, Bjarke Ingels Group (BIG) yang salah satu karyanya adalah markas besar Google di California, Amerika Serikat (AS).

Europa City dikembangkan untuk bisa membuat kawasan lokasi tujuan baru di daerah pinggir kota untuk bisa mengurangi beban lalu lintas di daerah pusat kota Paris yang juga telah macet. Melihat juga tentunya adalah kawasan Europa City yang juga berisi toko, restoran, aneka tempat plaza, serta taman bermain dengan tema yaitu seluncuran es artificial dan juga ada lapangan golf mini. Proyek ini juga akan terhubung dengan stasiun transit angkutan umum dengan target selesai adalah di tahun 2024.

New Cairo Capital (Mesir)
Contoh proyek lainnya adalah proyek New Cairo Capital di negara Mesir yang dipersiapkan menjadi ibukota negara baru. Lokasinya adalah di sebelah timur pusat bisnis kota yang telah dibangun di negara Cairo dengan luas total mencapai 70.000 ha yang terbagi dalam 21 distrik kawasan hunian yang diperkirakan bisa menampung hingga 5 juta orang. Kawasan kota baru ini juga akan dilengkapi dengan 1.250 masjid dan gereja, serta pusat konferensi dengan kapasitas 5.000 tempat duduk, 2.000 sekolah dan juga kampus perguruan tinggi, serta ada 600 pusat kesehatan dan juga taman kota yang disebut sebagai taman terlapang di dunia.

Kota baru ini dibuat sebab melihat dari harga rumah yang juga sudah cukup mahal di Kairo Lama serta dari sisi lalu lintas yang sudah sanget macet. Menurut menteri perumahan Mesir, Mostafa Madbouly mengatakan bahwa total investasi New Cairo Capital mencapai angka USD$45 miliar atau hampir Rp 600 triliun rupiah. The China Fortune Land Development Compan yang merupakan investor Tiongkok yang diajak kerjasama dengan pemerintah setempat sebagai pengembang utama juga siap mengeluarkan dana investasi mencapai USD$ 20 miliar.

 Selain investor Tiongkok, ada juga akan bergabung investor asing lain seperti dari negara India yang mau mengembangkan pusat kesehatan dan dari Arab juga akan membangun masjid dan pusat budaya Islam di kawasan lahan dengan luas 12, 6 ha. Proyek kota baru tersebut telah dimulai tahun 2015 dan direncanakan akan selesai di tahun 2022.

Forest City (Malaysia)
Di negara Malaysia, yaitu tepatnya adalah di Johor Bahru, Country Garden, pengembang dari China lainnya mengembangkan Forest City. Proyek dengan nilai USD 100 miliar tersebut dikembangkan di empat pulau hasil reklamasi dengan total mencapai 1.400 ha di kawasan Iskandar City terutama di perbatasan dengan Singapura.

Pembangunannya telah dimulai tahun lalu dan disebut sebagai investasi terbesar dari pengembang China di luar negeri. Menurut rencana pembangunan akan selesai di tahun 2040. Nanti yang akan dibangun adalah kompleks apartemen, gedung kantor, pusat belanja, serta berbagai jenis toko, sekolah dan juga taman kota. Di kawasan kota ini akan menampung kira-kira adalah 700.000 jiwa, kepadatan juga akan lebih tinggi dibandingkan kawasan Manhattan, New York, AS.

Di negara China Tiongkok Sendiri
Pengembang Tiongkok China masih terus mengembangkan proyek baru. Salah satunya adalah Todtown yang berada di distrik Minhang dengan lokasi di atas stasiun Xinzhuang, pusat persilangan lima jalur kereta komuter dan kereta cepat antar-kota yang merupakan kota penting di Shanghai. Sesuai dengan namanya, proyek yang dikembangkan adalah dengan konsep TOD (Transit Oriented Development).

Proyek multifungsi tersebut akan terdiri dari 1.000 unit apartemen, serta ada pusat belanja plus 54.000 ruang ritel dan ruangan kantor dengan luas 50.000 m2, hotel bintang lima dengan 270 kamar serta ada pusat budaya dan juga kesenian dengan luas 5.000 m2. Ada juga taman luas yang terbesar sampai ke atap bangunan dan ruangan parkir dengan kapasitas 3.300 kendaraan.

Rencana induk proyek properti dengan nilai USD$ 1,5 miliar atau hampir Rp 20 triliun tersebut dikerjakan oleh Goettsch Partners, Chicago (AS) dan Lead 8 yng merupakan konsultan perencana yang mempunyai markas di Hong Kong. Pengembang adalah Sun Hung Kai Properties dari Hongkong bersama Shanghai Industrial Urban Development Group (SIUD) yang merupakan anak usaha Shanghai Industrial Holdings. Todtown yang telah mulai dibangun sejak tahun 2014 tersebut ditargetkan selesai tahun 2020. 

Comments